Fauzikun.my.id - Perkembangan zaman kini sangatlah pesat dimana revolusi alat-alat telekomunikasi terjadi begitu cepat dan masif dihampir semua golongan masyarakat. Kini, hampir semua orang menggunakan Smartphone atau Gadget mulai bangun tidur hingga mau tidur. Tanpa disadari, mata kita terpapar oleh sinar biru dari handphone yang berbahaya bagi mata.
Sinar biru sendiri sebenarnya tidak hanya terdapat pada handphone, melainkan juga dari perangkat elektronik lainnya seperti layar komputer, televisi, lampu LED dan bahkan dari sinar matahari. Ini menunjukkan bahwa kehidupan manusia memang tidak bisa lepas dari bahaya sinar biru dan akan selalu bersentuhan dengan sinar biru ini.
Pesatnya pertumbuhan teknologi yang disediakan para produsen gadget membuat banyak penggunanya semakin termanjakan. Tak hanya orang dewasa atau remaja yang saat ini sudah sangat tergantung dengan gadget atau peranti teknologi, anak-anak pun mulai hobi menikmatinya.
Bahkan jam mereka memainkan gadget terbilang cukup lama ketimbang jam belajarnya. Hal ini disadari atau tidak oleh orangtua mereka, justru akan membuat dampak buruk bagi sang anak.
Tak hanya kecanduan bermain gadget lewat fasilitas game atau menu lainnya, tanpa disadari atau tidak juga radiasi sinar biru yang dipancarkan oleh gadget tersebut, dapat merusak penglihatan sang anak. Imbasnya sang anak akan merasakan pusing atau penglihatan yang terganggu.
Secara teknis, sinar biru adalah spectrum cahaya tampak dengan panjang gelombang antara 380 hingga 500 nm. Sinar ini mempunyai energi yang masih cukup kuat dan bisa merusak retina jika terpapar pada mata dalam kurun waktu yang cukup lama dan intensitas yang cukup sering. Penyakit mata yang ditimbulkan oleh sinar ini adalah AMD (Age Related Makula Degeneration), yakni kerusakan sel makula pada retina yang mengakibatkan kehilangan penglihatan sentral dan kebutaan. Hingga saat ini belum ditemukan obat atau solusi penyembuhan untuk AMD, sedangkan jumlah penderitanya tahun demi tahun meningkat sangat signifikan.
Apa saja risiko yang mungkin terjadi?
1. Mengganggu Ritme Sirkadian
Paparan sinar biru yang berlebihan pada malam hari bisa menyebabkan penurunan dalam produksi hormon melatonin, yaitu hormon yang mengatur siklus tidur seseorang. Secara normal, tubuh memproduksi hormon melatonin dalam jumlah yang sedikit pada siang hari, kemudian akan bertambah jumlahnya pada malam hari, beberapa jam sebelum tidur, dan mencapai puncaknya pada tengah malam. Terlalu banyak terkena paparan sinar, terutama sinar biru, pada malam hari mengakibatkan mundurnya jadwal tidur seseorang, bahkan bisa me-reset jam tidur orang tersebut pada jangka waktu yang panjang.
Sejak tahun 1990-an, para ilmuwan melakukan ratusan percobaan mengenai hubungan antara produksi melatonin dalam tubuh dan panjang gelombang sinar. Hasil dari percobaan ini menunjukkan bahwa manusia menghasilkan puncak sensitivas pada sinar yang berada dalam panjang gelombang spektrum sinar biru. Pada tahun 2014, para ahli neurosains juga meneliti tentang perbedaan jam tidur orang yang membaca buku menggunakan kertas dengan orang yang membaca buku menggunakan perangkat digital, lebih dikenal sebagai e-book. Ketika memasuki jam tidur yang telah ditentukan, para partisipan yang membaca buku melalui perangkat digital masih terlihat segar dan membutuhkan waktu yang lebih lama untuk tertidur, serta mempunyai fase REM (Rapid Eye Movement) lebih sedikit dibanding mereka yang membaca buku melalui media kertas. Setelah melewati delapan jam waktu tidur, mereka yang membaca menggunakan perangkat digital menjadi lebih mengantuk dan membutuhkan waktu yang lebih lama untuk bangun. Hal ini menunjukkan bahwa terkena paparan sinar biru dari perangkat digital bisa mengubah circadian rhythm atau jadwal tidur seseorang.
2. Menyebabkan Kerusakan Retina
Seperti sinar tampak lainnya, sinar biru bisa masuk ke dalam mata. Tapi, mata manusia tidak mempunyai proteksi yang cukup dari paparan sinar biru, baik yang berasal dari sinar matahari maupun peralatan elektronik. Sebuah studi dari Harvard menyatakan bahwa sinar biru telah lama diidentifikasikan sebagai sinar yang paling berbahaya bagi retina. Setelah menembus bagian luar mata, sinar biru akan mencapai bagian terdalam mata, yaitu retina, dan bisa menimbulkan efek jangka panjang berupa kerusakan pada retina. Pada paparan sinar biru yang berlebih, risiko seseorang untuk terkena degenerasi makula, glaukoma, dan penyakit retina degeneratif.
Lebih lanjut, dalam panjang gelombang tertentu, sinar biru dihubungkan dengan age-related macular degeneration (AMD) atau degenerasi makula yang bisa berujung pada hilangnya kemampuan melihat. AMD merupakan kemunduran dari makula, bagian retina yang berisi sel dan pigmen makular, yang berperan dalam mengontrol ketajaman penglihatan (visual acuity). Kesehatan makula mempengaruhi kemampuan mata untuk melihat sesuatu dalam detail yang jelas. Pada anak-anak di bawah sepuluh tahun, hal ini akan menimbulkan risiko yang lebih tinggi karena kondisi mata yang belum sepenuhnya sempurna. Lensa dan kornea mata anak masih sangat transparan dan rentan terekspos sinar, sehingga teralu banyak paparan sinar biru merupakan hal yang harus dihindari demi menjaga mata anak.
3. Menyebabkan kelelahan pada mata
Seiring dengan perkembangan jaman, kebanyakan orang menghabiskan waktu di depan layar digital, mulai dari layar komputer di tempat kerja, telepon genggam pribadi, hingga layar televisi. Kegiatan-kegiatan ini menyebabkan suatu kondisi kelelahan mata yang dikenal sebagai digital eyestrain, suatu kondisi medis yang bisa mempengaruhi produktivitas seseorang. Gejala dari digital eyestrain antara lain pandangan yang kabur, susah fokus, mata iritasi dan kering, sakit kepala, leher, hingga punggung. Selain jarak antara mata dengan layar dan durasi penggunaan, sinar biru yang diemisikan oleh layar juga berperan sebagai faktor kunci dari kelelahan mata ini.
Kebiasaan memainkan perangkat elektronik pada malam hari memang sulit dihilangkan, tapi untuk mengurangi risiko dari paparan sinar biru, kita bisa menurunkan tingkat pencahayaan yang tersedia di perangkat elektronik atau menyalakan mode malam hari yang tersedia. Namun, untuk memangkas habis risiko-risiko kesehatan yang bisa ditimbulkan oleh paparan sinar biru pada malam hari, kita harus menjauhkan atau mematikan perangkat elektronik pada malam hari beberapa jam sebelum tidur dan mematikan lampu pada saat tidur.
Lalu apa saja tips agar kita bisa menghndar dari bahaya sinar biru atau menguranginya?
- Kurangi atau bahkan hindari penggunaan peranti gadget atau elektronik yang bisa menghasilkan cahaya (sinar) biru, dua sampai tiga jam sebelum tidur.
- Gunakan kacamata khusus yang bisa memblok cahaya biru atau memfilternya.
- Gunakan lampu yang tidak mengeluarkan cahaya biru, misal lampu bohlam kuning.
- Jangan terlalu menatap gadget, monitor atau layar LED, buatlah rileks atau istirahat mata Anda.
Sumber:
Komentar
Posting Komentar